Tumgik
fathuralfian 4 years
Text
Jika kamu mau
Tengtang hidup jejak kaki manusia
Jika kamu mau
Untuk menyadari
Bahwa masih banyak kegembiraan yang melingkupi ruang sekitar mu
Bahwa hidup bukan soal menerima, tp soal memberi
Jika kamu mau menikmati
Bahwa menjadi manusia yang memanusiakan manusia lainnya itu teramat menyenangkan
Subjeknya bukan soal kita pribadi
Nilai yang terbaik dari seorang manusia, bukan soal kecerdasannya, bukan soal rupa atau semanis apa mulutnya berceloteh
Tapi menyoal setulus apa hatinya menggemakan rasa sebagai humanity
Hidup bukan soal tentang kamu seperti cerita seorang tokoh fiksi yang berdiri paling tinggi dan selalu untuk dilayani.
Realitanya kita hanya serpihan dari milyaran manusia lainnya yang saling berkesinambungan.
Lalu dalam kesementaran ini, enggan kah untuk menyadari bahwa kita adalah kefanaan yang membutuhkan dan dibutuhkan oleh ekosistem sosialis lainnya?
Hidupkan hati untuk menikmati hidup yang saling menghidupi.
4 notes View notes
fathuralfian 5 years
Text
Rain always fall in november so we called november rain
But you always stay in every moment not only when rain falling but my memory about you always fall into my mind
Hey mrs. Shall i for the next my a new life, we meet again and ill make you sure i wont let you go anymore.
0 notes
fathuralfian 5 years
Text
Beku
Sunyi dan rindu kepaduan yang utuh.
Halusinasi seperti visualisasi yang seakan ada di pelupuk mata
Ternyata tidak lagi senyata itu.
Waktu telah bergeser
Sedangkan aku masih berada di depan jejak kenangan yang sama
Nyaring ribuan dawai kosa kata masih membekas
Seakan tak mau ingkar akan nadir peristiwa
Semuanya telah kembali ke masa sunyi.
Kau memilih mengubur kisah, yang aku tiap malam kenang
Ku tawarkan rayu, lagu dan rindu
Kau kebiri rasa dalam ruang vakum beku
Perlahan hilang
Tak berbekas
Sepeser pun rindu tak kau tawar
Hingga yang baru kau tuai
Mendaur ulang rasa ke hati yang berbeda.
0 notes
fathuralfian 6 years
Text
Percakapan batin
Hati kita kadang mengira, menerka lalu sesekali berfirasat
Seolah alam sejenak berbicara, seolah kita yang hanya diam diam tak peduli saling bercerita, atau mungkin hanya perasaan ku saja...
Lalu didalamnya kita saling bicara, menampikan realita sebaliknya.
Kata ku pada mu : "aku hanya rindu, rindu melewati hari dimana ada km di dalam bagian hidup ku".
Lalu kamu hanya mengelak, menangkis rasa itu, dan yang kau rasa sebenarnya sama halnya dengan ku saat ini, kau hanya bicara "gausah drama lagi deh"
Lalu aku diam sejenak, menghela nafas panjang dan berharap itu mampu membuang, segala pesakitan dari suara yang ku dengar, karena bukan itu yang aku harapkan.
Aku kembali berkata, "jika kamu tak mampu menang melawan ego mu, biar aku bantu"
Lalu kembali ia mengelak, "apaan sih, mau drama apalagi? Yanh kemarem belum cukup?!"
Aku sekali lagi coba meyakinkan hatinya, "apanya yang harus aku buat drama? Lalu aku seperti ini lagi dan lagi ku kalahkan ego ku, ku buang jauh jauh rasa malu dan sakit, berdiri disini untuk kesekian kali apakah hal yang seperti ini kamu anggap drama? Apa di mata kamu semua perjuangan pengorbanan yang aku lakukan kamu anggap drama?"
Lalu ia hanya diam, mencoba mencerna kenyataan, sedangkan egonya melempuhkan rasa yang sebenarnya ia ingin ungkapkan
Lalu aku melanjutkan kata kata yang sempat terhenti "aku tau, selama ini km diam diam kepoin aku, aku tau selama ini km selalu mengamati ku, bukan kah itu berarti kamu mencari sosok aku, ya cukup bilang rindu, dan kamu buang jauh jauh ego mu itu!"
Dia hanya diam, sembari memggigit bibir nya, mengalihkan pandang mencoba membuang rasa yang mulai terbawa suasana
Lalu ia menepisnya lagi, setelah mengumpulkan kembali ego yang sempat pudar "apalagi sih yang kamu mau? Hobi banget ganggu hidup aku, yaudahlah ya km udah bahagia sama dia, alu juga bahagia sama orang lain. Tolong deh gausah bahas bahas masa lalu udah ga ada gunanya lagi"
"aku paham, meski apa yang telinga ku dengar, apa yang mata ku lihat seperti ini. Aku paham betul karena hati ku sempat mengerti dan terbiasa mengeja perasaan mu, kita saling terhubung dan apa yang km rasa adalah apa yang aku rasa juga, namun bedanya aku mampu menaklukan ego ku, aku mampu membiarkan maluku hilang, aku mampu merendahkan diri ku untuk seseorang yang ada dihadapan ku saat ini?"
Lalu ia berkata terbata, bata matanya meneteskan air mata yang ia tahan selama ini "udahlah, udah ga penting tau gak sih. Aku udah kecewa banget banget sm kamu, kamu jahat!"
"puas kamu, puaaas klo aku kangen banget sama kamu, puaaas kan sekarang km bisa ketawa liat aku kaya gini?! Selamat kamu menang"
Aku tertegun, aku terdiam sembari mata ku berkaca kaca. Bukan, bukan karena dia bilang klo aku udah bikin kecewa, bukan karena dia bilang aku jahat, karena aku sepenuh hati mengakuinya. Tp karena dia bilang klo aku puas liat dia kaya gini, klo aku puas denger dia bilang klo dia rindu aku banget, dia masih tersedu menutup mukanya yg penuh air mata, menundukan kepala.
"iya aku puas banget, bukan karena aku menang atau kalah, this is not a game. Tapi aku puas karena selama ini aku merasakan rindu seseorang sebelah pihak teramat sakit, hingga saat ini aku tau jika kau pun rindu aku. Karena begitu membahagiakan rasanya jika kedua hati saling merindu dan memberitahu, karena yang selalu aku dengar hanya itu selama ini. Terima kasih karena kamu berhasil menaklukan ego mu, bukan untuk menghina mu, tapi rasanya begitu tenang jika rindu yang selama ini aku pikul sendiri, kau juga turut memikulnya." Lalu mulut ku berhenti berkata seraya peluh air mata menetes, tanpa aba aba. Lalu aku perlahan memelukmu yang masih menangis menundukan kepala, aku peluk begitu erat. Seolah raga ku berbahasa, jika raga ini begitu kehilangan sosok mu yang selalu menemani saat itu, sosok yang selalu ingin ku peluk, sosok yang selalu ingin ku pegang nyaman jemarinya, sosok yang selalu ingin ku lihat lamat lamat senyumnya. Dan akhirnya setelah sekian lama kau mengatakannya padaku, seolah aku ingin berkata pada mu untuk tetap disisi ku, jangan pergi dan jangan hialang lagi. kemudian dia memeluk ku erat menyudahi tundukan kepalanya, melimpahkan semua kerinduannya di pundaku yang dijadikan sebagi wadah air mata sedihnya.
"come on, all i want is to looking for your smile, not like this. Hey come on stop crying and give ur best smile to me"
Lalu ia tersenyum sambil menangis tersedu"kamu jahat tau ga, kamu jahat banget!"
"stop it, nangis aja cantik apalagi senyum"
Ia kemudian memeluk ku lagi lebih erat, sekan ia baru tersadar bahwa sosok aku lah yang selama ini ia rindu, ia cari ...
Lau aku membisikinya "i just wanna say, i cant stop loving you, dan akhirnya aku gagal lagi memenuhi janjiku untuk tidak menghubungi mu, lagi dan lagi. setiap saat, setiap waktu sibuk atau pun ketika tidak sibuk yang aku rindukan adalah kamu, yang aku cari adalah kamu"
Dia hanya menangis dan menangis sesekali bilang "hu hu hu kamu jahat"
Aku tersipu, lalu ku lepas pelukannya ku usap air matanya, ku cubit mesra pipinya sambil menuntun wajahnya untuk tersenyum
Lalu aku bilang "kamu cantik hari ini, dan aku suka. Tetaplah jadi kamu seperti ini, kamu yang selama ini aku kenal dan mesra pada ku"
Lalu aku menyadari ini semua, menyadari kejadian ini hanyalah anganku seorang diri yang saat ini sedang jeli memainkan keyboardanya memilih kata apa yang ingin ku susun untuk membentuk cerita dari imajinasi perasaan ku, atau kita anggap sebuah dimensi firasat.
Tapi entah lah nyatanya seperti apa, manusia cuman bisa menduga, menerka tak mampu mengetahui apa yang ada di dalam hati seseorang lainnya, Allahu 'alam
Tapi aku tau betul karakter seseorang yang sempat singgah di dalam rongga jiwa ku.
jika benar kau merindukan ku, semoga jika Allah menghendaki untuk memberikan jalan kepada kita berdua untuk saling mengungkapkannya di kemudian waktu.
0 notes
fathuralfian 6 years
Text
Di langit sore yang meniadakan
senja mendayu di ujung pelataran
Hening, menanti tenggelammya mentari
menyambut saat malam meradang
waktu sejenak berhenti.
ketika senja dan malam saling menyapa, walau sekejap.
hilang...
hilang...
setelahnya...
perlahan jingga mulai memudar
petang
meniadakan kisah sore itu
aku masih tertegun memandang diorama kita.
di tepian keterasingan yang sungguh tak lagi mesra.
aku yang menjadi kan mu pudar? atau kah kau yang mengasingkan ku?
maaf adalah kata yang kemudian canggung menggantung.
kekecewaan adalah buih yang menepi.
entah aku ataukah kamu yang merelakan?
lalu?
kalimat ikhlas menggambarkan ketidakrelaan dalam bentuk kenaifan.
1 note View note
fathuralfian 6 years
Text
aku adalah rasa sakit yang pernah mengurut tulangmu, membeku di aliran darahmu. sesuatu yang ingin kau lupakan, kau luapkan dengan menjadi sedih. dengan menjadi lain. dengan menjadi orang baru bagi dia.
kau lupa, kau meninggalkan obat sembuh itu di dadaku. kau tak akan menemukan apa pun selain pulang padaku. dia bukan obat, dia hanya penyakit tambahan.
鈥揵oycandra
725 notes View notes
fathuralfian 6 years
Text
Sebab yang tampak hanyalah sebagian kecil dari yang kau pahami.
bagian mana yang ingin kamu denger dari ku, kebohongan yang manis atau kejujuran yang akan menyakiti hati?
baranga kali ini lah bentuk rasa sayang yang sempat aku miliki, lebih memilih untuk menjadi aktor dalam drama ini, sedangkan ketika aku memperlihatkan mu kenyataan kau akan terkejut setelhanya.
terkadang terlihat seperti terluka itu lebih baik, dibandingkan melukai mu yang sempat aku sakiti.
barang kali seperti inilah bentuk dari kepedulian ku pada mu, menjelma seolah aku yang ditinggalkan sedangkan kamu yang ternyata telah aku hinakan.
kali ini aku mantap betul melangkah lebih jauh, setelah melihat mu dengan yakin berjalan tanpa menoleh ku lagi, selamat kau telah menemukan jalan yang baru. karena aku adalah orang yang tak sanggup melihat mu terluka lagi dan lagi.
cukup kau lihat gunung es didepan mu,jangan kau coba menoleh kedalamnya, lagi dan lagi kau akan dibuat ku terluka jauh lebih besar dari yang tampak kali ini.
barang kali ini lah yang sempat aku lakukan, menjadi aktor yang handal terlihat muram seolah terluka begitu dalam, memang sedih, namun kau akan lebih menyedihkan lagi jika tahu aku hanyalah seorang aktor,dibalik drama melankoli ini.
jangan terluka lagi sayang, biar aku yang jahat ini mendapati luka kecil yang tak seberapa.
terbanglah dan berbahagialah kali ini.
kali ini aku sudah memastikan, dengan tenang melepas mu melangkah pergi.
15 februari 2018
0 notes
fathuralfian 6 years
Photo
Tumblr media
Setelah perpisahan. Ada perubahan yang harus ditempuh. Bukan maksud untuk melupakan semua perihal kamu, namun hati yang terus-menerus mengurus sendu. Tak akan mendapatkan sebuah kebahagiaan yang baru
Aku telah memikirkannya berulang-ulang; perihal sakitnya luka jika aku terus saja mencoba mengenang. Cinta memang begitu kejam, membuat hati tenggelam ke palung kesedihan. Oleh karena itu, sekarang aku akan berubah. Melupakan luka yang membuatku enggan melangkah. Selamat tinggal, semoga bahagia.
337 notes View notes
fathuralfian 6 years
Text
Hujan dan rindu yang kembali mengguncang
Hujan kembali membasahi bumi, di kota yang terbiasa dengan terik panas ini, lagi dan lagi belakangan ini ia menampakan diri, kali ini aku sedang duduk sembari menyantap makan siang ku di sebuah mall setelah selesai menonton film dengan adek ku, hujan tak kunjung reda, sudah hampir 2 jam aku duduk melamun berharap hujan reda dan kita segera pulang ke rumah. rumah ku cukup jauh dari hiruk pikuk kota ini sekitar 1 jam perjalanan untuk sampai tujuan dan karena itu kami memutuskan untuk mengurungkan niat pulang sekarang.
ah lagi dan lagi hujan turun membawa kenangan, kali ini hatiku benar benar di buat basah olehnya, rindu ini menderu menjadi kan seluruh aku sesak dan tak ada hal yang lain selain km yg ada di pikiran.
ku buka aplikasi chat messenger, ku ketikan namanya lalu aku menulis sebuah kalimat yang begitu tulus keluar dari hati aku baca lagi lalu aku ralat dan seterusnya, terjadi perseteruan yang besar antara logika dan rasa, ah sudahlah aku lebih memilih mengurungkan niat ku, hati ku terlanjur hancur disini dan semua hal itu akan menjadi sia sia karena aku tahu betul hasilnya, no respon.
aku terdiam lemas, tanpa kata tanpa suara, wajah ku mulai memerah menahan rasa yang amat berat, sesekali ku kedipkan mata berharap tidak perlu ada rasa yang jatuh darinya.
bolehkah aku merindu mu yang entah masih atau sudah tidak lagi merindukanku? wahai hati, bolehkah kau simpan semua ini sejenak hanya sejenak sampai waktu membuat kita lupa akan rasa ini.
rindu, aku begitu rindu berjuta kali bukan hanya tentang raga mu, tapi keberadan mu dan laku mu yang menjadi obat mujarab penenang hati. kali ini risau begitu membelenggu entah apa yang di harapkan semesta dari perasaan ini yang perlahan lahan tak lagi mampu aku tahan.
1 note View note
fathuralfian 6 years
Text
"ah lagi dan lagi, rindu ini menderu, bukan hanya tentang sosok mu, tapi juga keberadaan mu yang selalu berhasil menjadi obat mujarab penenang hati"
0 notes
fathuralfian 6 years
Text
Kabut Tipis
aku ingin bercerita tentang kabut tipis, ia dilahirkan dari proses kondensasi dari uap air atau bisa jadi kita sebut awan yang menurunkan tahtanya ke tanah, sebagian orang membenci kabut, kata mereka ia menyamarkan pandangan, merusak image yang mereka harapkan, membuat suasana dingin lalu mencekam...
hey apa salah kabut tipis itu, bukan kah udara dingin pula yang menjadikan ia tercipta? tapi bagaimanapun kabut selalu membuat mereka mengeluh, sungguh kabut tipis yang malang.
padahal sebagian orang selalu bermimpi ingin menggapai awan dilangit, padahal sebagian orang mengagungkan keindahan awan diatas sana, sedangkan mereka tidak sadar bahwa kabut itu adalah awan yang sedang berbaik hati merendahkan dirinya kepermukaan agar sebagian orang itu mampu menggapainya tanpa perlu menjauh dari tanah.
padahal, mereka lupa jika kabut lah yang menyejukan udara, menghilangkan dahaga udara dari terik siang hari, mereka lupa bahwa kabut pula yang menciptakan bulir embun yang setiap pagi membasahi dedaunan untuk mereka agar tetap hijau dan segar, mereka lupa bahwa kabut tipis pula yang menjadikan pagi teramat spesial.
kabut tipis yang malang, kebaikan hatinya kadang tak sempat sebagian orang pahami, kesejukannya kadang setiap orang salah arti.
bagi ku di setiap pagi adalah monen paling luar biasa, dimana hari baru dimulai lagi, terdapat semangat baru, terdapat harapan baru, ketika pagi pula keramaian alam dibangunkan lagi, lewat kabut tipis yang menjanjikan kesejukan di setiap pagi, lewat bulir embun yang membasahi tubuh memberi energi yang tidak ditawarkan oleh siang, bahwa ia pula yang menyejukan hati dari mimpi buruk di hari yang lalu.
kabut tipis, jangan lelah menyejukan pagi meski sebagian orang membencimu. jangan lelah menjadi awan yang berbaik hati meski sebagian orang mengeluhkan mu...
kau amat spesial bagi alam, bagi tumbuhan karena mu bunga tampak cantik, karena mu hijajnya pohon teramat spesial karena mu pula aku selalu menanti keberadaan pagi.
@kabut-tipis
0 notes
fathuralfian 6 years
Text
BERBAHAGIA
hembusan angin menjamah tubuh ini, bunyi burung burung di atap rumah terdengar nyaring, ku rebahkan tubuhku di atas saung di halaman belakang rumah dan terdapat kolam ikan di bawahnya. tempat ini adalah tempat favorit menikmati kesendirian, disini aku dapat merasakan alam dengan langsung, dengan suara suara yang merdunya yang ia tawarkan, bunyi letupan air ketika ikan sedang makan atau bunyi katak maupun jangkir yang membuat irama semakin harmony.
di depan rumah tepat ada sebuah lapangan sepak bola yang biasanya setiap sore anak anak di kampungku ramai ramai bermain bola, suara yang tak pernah kita temukan di kota, begitu otentik, beruntunglah aku tinggal disini.
jika kita membahas tentang kesendirian, bagiku sendiri bukan berarti sepi bukan pula hampa, banyak hal yang kita bisa nikmati meski tanpa kata namun alam selalu punya cara untuk berdialog dengan kita.
hari ini awan nampaknya bermurah hati, ia cerah hujan pun urung untuk membasahi bumi, aku cukup bergembira karena jika hujan turun aku tak bisa melihat layang layang berterbangan yang anak kecil di desaku mainkan, sungguh itu adalah hal yang aku suka, dan mengingatkan kembali dengan masa masa kecil ku dulu yang setiap hari berlumuran cahaya matahari, hingga lumpur sawah yang menyelimuti baju ku, lalu ketika aku pulang kerumah mamah ku teriak teriak memarahi ku karena melihat anaknya yang dekil hitam dengan luka lecet dibagian tubuhnya, ya itu semua adalah hasil dari pengejaran layang layang.
aku kemudian beranjak bangun dari kenyamanan semilir angin, kuambil makanan ikan, lalu kutaburi kedalam kolam, ada momen yang begitu aku suka ketika sebelun aku berikan makanan itu, seolah ikan paham pemiliknya datang untuk memberinya makan, mereka berkumpul menunjukan mulut dan kepalanya seolah berkata, aku lapar lalu berilah aku makan, ikan ikan disini sengaja aku pelihara bukan untuk usaha, hanya semacam hobi dan melengkapi tempat favorit ku ketika menyendiri.
ternyata masih banyak hal yang perlu di syukuri dari pada hanya mengeluh tentang kehilangan hati, ternya masih banyak cara mudah untuk bahagia, selain melihat senyum mu yang dulu.
3 notes View notes
fathuralfian 6 years
Text
Pahit
kopi ini memang pahit, namun banyak orang menyukainya. Cinta pun kali ini terasa pahit, tapi aku tak bisa berhenti menikmatinya
aku tertegun mengiyakan itu semua, lalu sebenarnya kenapa kita menyukai beberapa hal yang pahit? sedangkan begitu banyak hal yang manis ditawarkan.
perasaan ku kandas pada kehampaan, di ujung kehilangan atau mungkin kini sudah melewati batas hilang sesungguhnya, iya benar kau telah hilang dari peta perasaan yang selama ini aku jelajahi.
rindu pun terasa pahit, kataku lebih pahit lagi ketika merindukan seseorang yang enggan menoleh kepada ku.
dan aku nampaknya adalah sisa sisa dari rasa yang seseorang buang, jauh kedalam hingga bagunya aku tak tampak lagi.
seseorang berkata kenangan itu sebaiknya kau hindari, berita baiknya ia tidak mudah untuk kita tangkap dan hal terbuknya adalah kita begitu sulit untuk menghindarinya.
ia hanya diam tak berpendar, seribu kata kutawarkan namun bisu yang kau sampaikan. lebih baik jika aku tak mengenalmu, dan tidak akan pernah merasakan perasaan perih yang mengiris ini.
titik omong kosong dalam hidup adalah jatuh cinta namun menderita didalam reruntuhannya.
ia yang semakin lama semakin samar, tak terlihat, tak mampu aku jamah bahkan tak lagi terasa. hanya ada berkas kenangan yang seringkali menghiasi kesunyian.
jika takdir menawarkanku lagi untuk mengulang beberapa hal yang telah usang, aku mungkin lebih memilih untuk tidak melewati jalan ini, apakah dengan itu aku dikatakan pecundang? biarlah lebih baik seperti itu dibandingka menanggung pedih yang kini terus mengikis senyumku.
Dingin menusuk jiwa, mengenang jejak sebuah rasa yang telah tiada, lalu ia menawarkan pahit di ujung pangkal cerita.
ia pun pergi, ada hati lain hang harus ia jaga. dan ada hati ku yang harus ia lupa. namun perasaan ku selalu mengejanya disetiap waktunya.
sisa sisa rasa yang sia sia, kau tak mampu melihat perjuangan, ia tak mampu mendengar renungan hujan, bahkan tak mampu mengerti luka yang tergambar.
1 note View note
fathuralfian 6 years
Text
aku kembali mencoba menawarkan obrolan nyaman sebagai teman
sedikit mengusik masalalu kita, tapi bukan berarti aku menelisik mu dan menyudutkan.
bukan, yang kumaksud kan bukan untuk itu, hanya saja aku selalu berharap kita mampu membangun hubungan layaknya dua manusia yang dewasa.
aku beranikan semua hal yang selama ini aku pendam terlontar lewat kata kata yang kususun dalam teks obrolan kita, aku biarkan semua rasa malu memudar, ku sampaikan dengan sedetail mungkin potongan perasaan yang aku simpan.
layar diskusi kita ternyata hanyalah obrolan satu arah, seakan aku koran yang kau baca tanpa perlu kamu tanggapi.
aku hanya menunggu hingga larut menyelimuti malam dan kumandang adzan subuh begitu saja berlalu, kau pun tak bergeming sedikit pun.
pagi pun menjelang, matahari menyingsing terasa udara panas di kota ini, namun awan kembali mendung dan seolah hujan bersiap siap menghujam bumi.
tak ada kata dari mu, sedikit pun tak mampu kau ungkapkan.
apa memang ternyata aku hanyalah angin lalu yang tak perlu kau anggap ada.
lalu haruskan kita benar-benar saling tidak peduli dan meninggalkan semuanya begitu saja, sedangkan aku disini selalu mencari dan menunggu semua tentang dirimu.
lalu sekali lagi apa aku harus memendam semua dalam dalam, dan menelan semua kegetiran ini sendirian.
kau hanya diam, diam, diam dan hilang.
sedang kan aku terpenjara oleh perasaan yang tak mampu di hapuskan.
0 notes
fathuralfian 6 years
Text
Saat Hujan
aroma ptichor menemani kesepian, udara semakin lama menjadi dingin.
Seperti kamu belakangan ini.
Secangkir kopi pahit bersama rokok menghiasi lamunan ini.
Rindu semakin menderu, dan kita tak lagi saling memberitahu.
Ada yang ingin kusampaikan, namun tekad ini terlalu rapuh dan kau semakin lama semakin jauh, tak tergapai lagi.
Memori ku sekali lagi memutar kenangan klasik bersamu mu, ketika hujan turun.
Tergambar sangat jelas di peratapan ini, dingin semakin menusuk rupanya, membangunkan ku dari kisah usang itu dan perasaan ini kembali menusuk serasa sembilu tanpa aba - aba menghujam ku telak. Tak terasa airmata kembali menetes mengenang semua itu, ada rindu yang begitu besar yang tak sempat diungkapkan oleh kata kepada mu.
Entahlah berapa lama hati ku hancur, memutar lagi dan lagi cerita itu, mungkin karena bagi ku itu adalah momen yang teramat manis untuk diingat dan teramat dalam aku sampaikan ketika itu berlangaung.
Tapi rindu ini semakin asing ketika kau sudah bersama dengannya, dan aku pun juga sama.
semakin lama semakin terasing, lalu sebentar lagi semakin lupa.
Didalam hati kecil ini, sebagian mengekang menolak untuk melupa, namun sebagian lagi menyererah pada keadaan.
kau yang begitu naif, dingin dan aku yang begitu lelah menanggungnya.
0 notes
fathuralfian 6 years
Text
All u want is me, all u miss is me, all u're looking for is me. and i know it
0 notes
fathuralfian 6 years
Text
Today is the day we met again and the day we left each others
kamu adalah wanita paling naif yang pernah aku kenal, enggan membuka kata yang hati mu simpan, mata mu muram, meski kau hias dengan senyum tapi tidak kah km lupa jika aku sempat menjadi orang yang paling mengenal mu lebih dalam, bahkan lebih dari dirimu sendiri.
kamu adalah wanita paling egois kepada diri mu sendiri, bahkan kau membiarkan diri mu terluka lebih dalam, aku paham betul apa yang kau rasakan kali ini, bibir mu boleh bohong tapi mata itu akan selalu memandang dengan rasa yang hati mu alami.
kamu adalah wanita paling naif, berdiri seakan kau setegar itu, tersenyum seperti kau sebahagia itu, bahkan ketika kau seakan tidak peduli, akn tetapi aku mengerti bahwa hati mu lebih memaksamu peduli terhadap ku.
kau adalah wanita paling enggan terhadap rasa mu pada ku, bahkan jika kau mau aku kan mendengar mu dengan perlahan, memberi mu sandaran pundak yang nyaman bahkan dekapan hangat yg mengobati hati mu.
kau lebih memilih berpura2 bahagia, menemukan tempat yang baru agar kau bisa melupalan ku, padahal kau bohong pada hati mu yang sebenar benarnya merindukan aku.
Jangan km lupa, aku adalah orang yg memahami mu, meski tanpa kata, tanpa suara bahkan tanpa temu.
hari ini adalah hari dimana kita memulai lagi untuk bertemu dan juga dimana mengakhiri untuk pergi, jika selamanya terlalu berat mungkin begitu lama adalah cara kita mengerti takdir tuhan selanjutnya.
seperti sebatang rokok yang bertemu api, disaat itu mereka saling sapa dan setelahnya sirna.
1 note View note