Menikah bukan hanya menyoal menyatukan persepsi. Atau membangun komunikasi.
Bukan pula menyoal maklum-memaklumi. Atau menerima segalanya dengan besar hati.
Menikah adalah perihal nafkah lahir dan batin yang diberikan oleh suami kepada istri. Juga perihal pengabdian dan ketaatan dari istri untuk suami.
Menikah adalah tentang mengubah kebiasaan, mengatur waktu, merencanakan masa depan, mengolah finansial, pun mengambil peran dalam pengasuhan.
Jika segala urusan rumah diberikan sepenuhnya kepada istri, maka bukan penampakan baru lagi. Jika di kemudian hari kita mendapatkan para istri yang hidupnya penuh dengan tekanan, penuh dengan derai air mata, penuh pembangkangan dan penolakan.
Sebab mentalnya rusak, fisiknya lemah akibat dari pekerjaan rumah yang dianggap - oleh hampir keseluruhan manusia - adalah tanggung jawabnya.
Padahal rumah adalah tentang bersama. Pekerjaan yang melingkupi di dalamnya adalah tanggung jawab anggota keluarga.
Pun sama ketika seorang suami hanya memposisikan diri sebagai tulang punggung keluarga, sebagai sumber dana, sebagai pencari nafkah. Sehingga mindset yang tertata hanyalah menyoal uang. Untuk kemudian lahirlah sifat dan sikap yang menggurat luka di dalam diri sang istri.
Tidak ingin berperan dalam urusan rumah dan mendidik anak. Tidak ingin meringankan beban istri, tidak ingin berusaha lebih untuk menyenangkan hati istri.
Karena tidak selalu perihal uang yang membuat seorang istri bahagia.
Adakalanya pelukan hangat, bantuan mengurus rumah dan menjaga anak, waktu-waktu yang dihabiskan berdua, janji-janji yang ditunaikan, perasaan-perasaan yang dihargai; adalah bentuk bahagia yang lain.
Karena menikah adalah upaya mengubah kebiasaan. Mengubah semua hal-hal yang pernah dilakukan seorang diri, menjadi kebiasaan yang harus dilakukan berdua bersama pasangan.
Karena menikah adalah upaya memberikan lebih banyak waktu kepada keluarga. Menomorsatukan mereka, menjadi peka terhadap perasaannya.
Karena menikah adalah perihal saling; saling meringankan beban pekerjaan rumah; saling menghargai dalam setiap keputusan; saling menghormati dalam berbagai keadaan.
Karena menikah adalah tentang mengubah kebiasaan. Menjadi tahu dan paham bahwa begitu banyak kebiasaan yang mesti diubah jika telah hidup berkeluarga.
Bukan malah berlaku seenaknya hanya karena dia adalah kepala rumah tangga. Dan bukan pula bertingkah semaunya hanya karena dia adalah seorang wanita yang mesti dimuliakan oleh suaminya.
Karena sungguh, menikah adalan tentang kesadaran untuk mengubah kebiasaan.
Kesadaran untuk mau memahami bahwa sebaik-baik waktu yang dihabiskan seorang laki-laki adalah bersama keluarga dan istri.
Kesadaran untuk mau mengerti bahwa sebaik-baik ketaatan yang mesti dilakukan oleh seorang perempuan adalah ketaatan kepada suami.
perpisahan tanpa kata pamit, tiba-tiba menjauh begitu saja, atau ada obrolan formal diantara kita, seperti “mulai sekarang kita ga usah lagi saling berbagi cerita ya”.
kamu tahu, aku sedang merancang itu. aku sedang menimbang, jalan perpisahan mana yang akan aku pilih. Rasanya aneh memang, kita tidak pernah ada kata memulai, semua terjadi begitu saja, tapi aku di sini sibuk memikirkan jalur perpisahan kita. konyol? iya. sejak bertemu dan dekat denganmu, otakku sudah tidak pernah lagi normal. Bagaimana bisa, aku memaklumi semua kelemahanmu yang bagiku seharusnya sulit. Bagaimana bisa, aku terus meladeni ceritamu, tersenyum untukmu, selalu ada kapanpun kamu butuh aku, sedangkan aku juga tahu ada hati yang sedang kamu jaga.
perpisahan tanpa pamit, rasanya akan sulit. karena kamu selalu menganggap aku ada untuk kamu, aku benar-benar bahagia bersamamu. Aku tidak berani pergi dari kamu. Kamu salah. kamu tidak tahu saja, sekali saja aku pergi, aku tidak akan pernah menengok ke belakang lagi.
Perpisahan dengan pamit, aku yang tidak sanggup. Aku tidak sanggup mengatakan bahwa kita sudahi saja “pertemanan aneh” ini. rasanya memutuskan pertemanan itu terlampau jahat, walaupun itu untuk kesehatan mental kita berdua. Aku masih ingat dulu bagaimana kamu nyaris menunjukan kelemahan kamu sebagai laki-laki: menangis, di depanku ketika aku bilang “kalau kamu kehilangan aku sebagai teman kamu mau apa?”
Waktu itu aku seserius itu bertanya. aku sudah siap pergi dari hidup kamu. bahkan jauh sebelum itu, ketika aku sadar bahwa aku tidak bisa hanya berteman dengan kamu. Tapi kamu menahanku, kamu hanya ingin memanfaatkanku, itu prasangka burukku.
Jadi, aku belum memutuskan aku akan bagaimana.
Mungkin perpisahan diam-diam, sampai kamu merasa benar-benar menyadari, bahwa aku sudah pergi dan tak akan pernah kembali.
Untuk mencapai tempat tujuan, terkadang hujan datang tak terduga. Tiap individu punya caranya masing-masing untuk menghadapinya, ada yang menyiapkan segala sesuatunya dengan baik untuk kembali bergerak melanjutkan perjalanan dan ada pula yang berdiam diri menunggu segalanya reda. Padahal boleh jadi durasi hujannya sangat lama. Kamu memilih yang mana?
Setelah semua yang terjadi, aku paham betul bahwa penyesalan tiada berarti jika air mataku tak jua berhenti. Layaknya menyiram bunga yang telah mati, untuk apa terus menerus berharap ia tumbuh kembali?
Penyesalan itu seringkali menyakitkan, namun darimana lagi kita peroleh kebijaksanaan? Sudahlah, sudah cukup menangisnya, jadikan ia pelajaran, lalu melangkahlah lagi ke depan.
Sungguh, aku ingin tahu apa yang membuatmu ragu; apakah trauma masa lalu belum sepenuhnya sembuh dari hatimu, atau kamu takut kepercayaan yang nanti kauberikan padaku untuk menjagamu akan membuat luka lainnya dalam dadamu?
Telah kulalui musim-musim lalu dengan kesendirianku dengan diiringi harapan kelak menemukan seseorang yang akan menumbuhkan perasaan cinta dalam dada ini lagi, dan bersedia menemaniku melangkahkan kaki melewati berbagai musim kehidupan nantinya.
Perjalanan membawaku bertemu dengan dirimu yang masih menjadi seseorang yang kuinginkan, untuk jadi pendampingku. Namun, perasaan ragu membelenggu hatiku, mungkin hatimu juga. Hingga, aku tidak berani untuk memangkas jarak, dan mencarimu di mana kau berada.
Mungkinkah harus kulewatkan dirimu saja atau tidak lagi membiarkan perasaan ragu menyelimuti harapan baik yang ingin kuwujudkan itu?
Satu-satunya sesalku usai kehilanganmu
adalah kebahagiaan bersamamu kerap kembali sebagai ingatan palsu,
membuat jalan kepulangan menuju diri sendiri dipenuhi duri-duri.
hai mas! aku lelah sekali. gimana rasanya bangkit lagi? semangatin aku please.
Hai, Anon. Karena kamu memintaku buat kasih semangat, kupikir kamu memercayaiku. Terima kasih sudah memercayaiku.
Hidup dan kenyataan di dalamnya memang dapat menghajar kita kapan aja. Kata Dea Anugrah di dalam Hidup Begitu Indah dan Hanya Itu yang Kita Punya, "Setiap saat puas dan kecewa menantikan kita, berdampingan. Suka dan dukacita, baik dan buruk, elok dan teruk, juga apa-apa yang ada di antara mereka, senantiasa mengisi kehidupan kita yang bakal retak dan tak perlu diabadi-abadikan ini...."
Barangkali, bagi orang-orang seperti kita, hidup memang berisi kemalangan antara satu dan lainnya. Menjalani hari karena benar-benar gak ada yang bisa kita lakukan selain itu. Cuma bertahan antara kemarin, hari ini, dan besok. Bahkan, kadang-kadang, ada perasaan harap biar segalanya berhenti. Sebab seperti kata pepatah lama: hidup segan, mati tak mau.
Tapi tak apa. Selain kemalangan, keruwetan, dan perasaan ingin menangis, pasti ada saat di mana kamu bisa tertawa. Selalu ada sesuatu buat dinikmati sebagaimana adanya. Menonton sepak bola, bulu tangkis, membaca buku, mendengarkan musik, menggambar, menonton drama Korea, film, video klip grup kesukaanmu, atau acara-acara reality show kegemaranmu.
Aku tahu, kesenangan itu bisa sangat singkat dan kelelahanmu bisa datang bahkan ketika kamu berusaha istirahat dan bersenang-senang. Tetapi, kupikir, kita bisa selalu bangkit sebab hidup ini patut dijalani. Mari singkirkan agama, cita-cita, atau apa lah yang berat-berat. Hidup dari hari ke hari sembari berusaha jadi orang yang lebih baik, kupikir sudah cukup. Kalau mau, kamu bisa mengisi hidupmu dengan belajar. Aku punya keyakinan kalau manusia diciptakan cuma buat belajar, karena dengan begitu, kita gak punya waktu buat saling menyakiti dan membuat orang lain kelelahan.
Selamat malam dan selamat istirahat. Sampai ketemu esok hari dengan, semoga, penuh semangat.
Sangat tidak bisa mengendapkan tulisan yang ada di kepala kalo soal paus. Jadi sebelom meledak, aku mo nulis aja disini. Disclaimer, ini isinya spoiler an film avatar 2 yang sempet happening. Jadi kalo belom nonton dan mau nonton tanpa terspoiler skip aja wkwk.
Dulu beneran gasuka sama avatar sampe segitunya. Kek padahal dia selalu ada di tv kalo malem-malem liburan. Tapi udah ga interest karena dalam bayangan gua tu avatar yaa avatar the legend of aang, yang anime itu. Jadi begitu liat avatar yg western dan pemainnya manusia kek jadi aneh banget, makhluknya kok kek krisnatapi dlu ttp lebih prefer krisna karena dia animasi kali ya.
Salahin desainer pamflet oprec ukmi yang make tema avatar 2 wkwk. Sumpah etdah kalo ga gara-gara tu tema di pake dimana-mana, keknya aku jga gaakan jadi sepenasaran itu buat nonton. Tapi karena dari desain feed sampe template kesan pesan aja pake avatar semua, dan anehnya gua baru menyadari ini di akhir kalo avatar 2 tu tentang AIR. Iyaa airrr kehidupan bawah laut gituu. Dih kenapa ga bilang dari awal sii kalo avatar 2 tu latarnya di laut. Sampe puncaknya di desain pamflet extend yang pake PAUS. Kan gua penasaran yaa, ini seriusan masih include tema avatar 2 atau gimane ni.
Akhirnya meledak lah keinginan untuk menonton avatar itu dipicu oleh pagi-pagi ngelewatin twit sender random di menfess yang ngejual 2 tiket avatar. Katanya dia salah ambil jadwal, yang mana jadwalnya tu pas jumatan wkwk. Kan kek masa skip jumatan gegara nonton avatar ye. Well, karena saya ga jumatan, jadinya udah deh secara impulsip transaksi pun terjadi dan yaaa tiket nya udh ada di tangan kita jam 11 nya. Aaaakk sgt tdk sabarrr melihat pauss. Begitu masuk bioskop yang gua wanti-wanti ke adek yang nemenin nonton juga adalah, "pi ini film nya 3 jam, kalo mo ngapa-ngapain mnding sekarang sblom masuk". Karna kita berdua udah siap lahir batin jadi ya langsung masuk aja. Sekali lagi, tujuannya buat liat paus wkwk.
Film dimulai dari kilas balik avatar 1 yang waktu itu aku juga gapaham gimana karena belom nonton. Pokonya ada kepala keluarga namanya Jake, punya istri yang beneran kek prajurit banget karakteristiknya namanya Neytiri. Keknya avatar 1 nyeritain kisah mereka berdua soalnya di awal film avatar 2 Jake sama Neytiri udah punya 4 anak, 2 cowok 2 cewek. Yang anak cowok pertama nya namanya Neteyam, cowok kedua namanya Loak, anak cewek yang gede namanya Kiri, anak yang paling kecil cewek namanya Tuk. Tapi di cerita sirkel anaknya Jake ini tu ada 5 orang, selain Neteyam, Loak, Kiri, Tuk, ada lagi 1 anak manusia namanya (aku lupa) sebut aja Diego.
Avatar itu kan ras aslinya bumi pandora ya, jadi anak manusia kek Diego tu asing. Aku juga gapaham si sistem planetnya mereka kayak gimana wkwk. Cuma avatar yang bisa menghirup napas di bumi mereka, jadi Diego outfitnya kek tarzan + masker udara. Kalo ga pake masker ya ga bisa napas. Nah sepanjang film bakal di bawain vibes keluarga yang sangat-sangat ideal. Jake sebagai Ayah beneran jadi Ayah yang multitasking, panutan keluarga bahkan satu klan, kek terlalu sempurna gtu deh sosok Jake disini. Nah biasanya ni abi-abi yang model begini, cara ngedidik anaknya agak keras karena dia perfeksionis, dia ga mau dong kalo anaknya ga bisa kayak dia. Cara dia ngedidik Neteyam beneran disiplin banget sampai akhirnya Neteyam usia remaja dan beneran jadi sosok abang yang waw banget kalo seandainya gua yang jadi adeknya wkwk.
Tapi ya namanya juga kakak adik bersaudara ya, selalu aja ada ributnya walaupun sebenernya tu kakak beradik emang udah saling percaya satu sama lain. Tapi ternyata sosok sempurnanya Neteyam ini bikin Loak ngerasa kalo ayahnya pilih kasih dan terlalu mencintai Neteyam si jagoannya. Sedih banget, anak kedua tu selalu kek gitu. Dia bisa aja lebih keren dari kakaknya, tapi dia harus cari celah yang kakaknya gabisa tapi dia bisa. Tapi justru karena berbeda itu biasanya orang tua rada trust issue sama anak kedua padahal kan mereka jga berhak punya panggung mereka sendiri. Hiks, besok kalo jadi ortu jan bandinh-bandingin anak. Semuanya punya keistimewaan nya sendiri-sendiri.
Terbukti kan, Neteyam emang paling sempurna di keluarganya. Sebelum mereka ngerantau ke negeri air. Iyaa awalnya mereka tinggal di hutan hujan tropis wkwk. Tapi begitu pindah ke masyarakat yang jelas-jelas latar belakang geografis nya aja udh beda banget, kelihatan siapa yang paling gampang adaptasi. Loak mendadak keren parah disini. Walaupun dia masih problematik dengan semua ego masa muda nya. Tapi jujur dia keren banget. Niat dia tulus mau banggain ayahnya. Sebagai warga pendatang, mereka disuru jan buat masalah macem-macem. Eh taunya anak kepala suku yang seusia anak-anaknya Jake yang jadi biang kerok. Loak udah sempet adu jotos sama anak kepala suku, tapi nya malah dimarahin ayah nya padahal dia mau ngebelain Kiri yang di bully prik sama anak-anak klan air. Alhasil, ayahnya nyuruh adaptasi sama mereka, baik-baik kalian, minta maaf, berteman.
Loak ga sabaran tuh, beneran dia mo buktiin ke ayahnya kalo dia bisa berteman sama anak kepala suku sana. Ngide banget si anak kepala suku malah ngajak maen Loak yang masih noob berenang buat renang jauh ke luar area aman. Yaa dikirain tulus mau ngajak main, gataunya Loak di prank di tinggalin di sana. Disuru nyari ikan yang niatnya mau diburu. Singkat cerita Loak ni nyaris mati di makan hiu (ya sebut aja hiu krn wujudnya sgt tidak hiu) tapi ada yang nolongin dia di detik-detik napas nya habis. Siapa diaa?? IYAA PAUSS WKWKWK. Walaupun visualisasi paus di avatar 2 ini sedikit membuat saya tersinggung tapi yauda laa gapapaaa karna vibes nya masih vibes paus dengan tambahan aksesoris cula hasil koleb antara gajah dan badak. Loak gajadi mati fren, seekor paus nyelamatin dia dan endingnya malah jadi temenan sama ni paus. Loak kan udh ada belajar dikit-dikit bahasa bawah air, oiya ini lucu juga. Kan kita di bawah air gabisa ngomong ya, jadi mereka ada bahasa sndiri kalo mo ngomong sambil nyelem. Ya pake SIBI coba, kocak bat dah. Jadi Loak ngomong sama paus nya pake bahasa isyarat kek ke orang tuli, menangidd. Apakah paus sepintar itu memahami bahasa isyarat?
Jadi hari itu pertama kalinya Loak ketemu sama paus yang masih unknown. Besoknya dia ketemu sama temen-temennya suku klan air dan cerita lah mereka kalo ada 1 paus yang siripnya kepotong, punya bekas luka parut, dan hidupnya terasingkan dari populasi paus lainnya brati itu namanya Payakan. Ciri-cirinya persis kek paus yang ditemuin Loak pas kemaren. Tapi, bukan gosip namanya kalo gada yang hoax. Hoax nya, Payakan ini ganas, dia pemakan sesama paus lainnya. Dia dianggap pembunuh makanya kenapa kok diasingkan dan ga nunut populasi paus. Yaa sebagai teman barunya Payakan, Loak tersinggung la, dia langsung nyamperin payakan dan nanya, memastikan kalo yg disebut tmen-temennya tu ga bener kan. Payakan nangis cobaa. Aaaakk seekor paus segede gtuu bisa nangis. Dia bilang "terlalu pedih untuk diingat kembali" Akhirnya sore itu Loak ga maksa Payakan buat cerita. So sweet abis mereka.
Terus kan aneh ya, sebagai warga hutan belantara anak-anaknya Jake tu harusnya gabisa ngobrol sama ikan, gabisa ngendaliin makhluk air, tapi Loak sama Kiri tu bisa. Jadi anaknya kepala suku klan air yang cewek tu rada curiga, dan jadi lebih sering diem-diem ngikutin mereka. Oke, terus nih, karena mereka klan air, jadi energi spiritualnya dikaitin sama paus. Jadi warga asli klan air tu setiap musim tertentu selalu kek bikin pesta penyambutan. Penyambutannya siapa? Penyambutan nya populasi paus yang lewat mampir dari imigrasi. Katanya si cm berapa taun sekali, terus orang-orang tertentu di klan air tu punya keluarga paus nya sendiri-sendiri. Jadi kek ikatan saudara antara na'vi dengan paus. Waktu lagi rame-rame nya bangsa paus ini dateng, Loak kan kek kasihan sama Payakan, akhirnya dia nyamperin lagi. Kali ini bneran pengen dengerin cerita nya Payakan.
Begitu dateng dan bilang mau diceritain tentang kenapa kok Payakan berbeda, kenapa kok dia dikucilkan, akhirnya Payakan nge bawa Loak ke bawah air, dia buka mulutnya lebar-lebar, Loak disuru masuk. Terus mulutnya nutup, kagak kagak dimakan. Di dalemnya kek ada apa gtu bagian dari organ paus yang bersinar. Terus Loak nyambungin ujung rambutnya sama organ itu biar bisa nerawang masa lalu nya Payakan. Nah waktu Loak masuk ke mulutnya Payakan ini di pergokin sama kakanya Neteyam sama Putrinya kepala suku. Tapi ya ga di apa2in, cm diliatin smpe Loak keluar lagi.
Jadi Loak liat apa? Loak ngeliat masa lalu nya Payakan. Payakan tu aslinya ga beda jauh sama Paus yang sekarang lagi disambut dengan bahagia di desa klan air. Dia dlu masih kek baby paus. Sampe suatu hari di musim yang sama tiba-tiba ibu nya kena suntikan besar aneh. Yaa intinya pembunuhan liar paus ya. Dan di filmnya tu beneran diliatin mekanisme gimana memburu paus segede itu. Nangis banget aink liat paus yg lemah dan tak berdaya. Itu emaknya Payakan ya, sadis pokonya alat2nya canggih kek mereka nembakin dlu semua sisi siripnya, terus tembakan itu berubah jadi pelampung besar entah gmna ceritanya tu pelampung keknya ditarik sampe pausnya di atas permukaan air. Mereka ga mikir apa ya kalo sewaktu-waktu tu sirip bakal kepotong. Ya udah, udah keangkat ni ibunya si Payakan udh diburu, mati terus payakan tu sempet masuk perangkap nya alhasil sirip kiri dia buntung gitu tinggal separo. Tapi payakan nya masih hidup. Dia jadi hidup sebatang kara. Nangiss bngett.
Jadi di cerita ini tu case nya tentang pembalasan dendam kolonel ke Jake kan, nah cm emng diwarnain dg cara kolaborasi sama pemburu paus. Karena mereka tau Jake sekeluarga udh nomaden ke desa yg jauh dari hutan buat ngehindarin si kolonel. Eh ternyata pas ikut sama pemburu paus ini kok malah ketemu anak-anaknya Jake. Payakan smpet kena tembak suntikan yang buat nandain paus buruan. Kalo ga karena Loak dkk Payakan bakal kena tangkep si. Nah sebelom payakan tu udah ada paus sebelomnya yang mati keburu, nasib nya sama kek Payakan. Di baru aja ngelahirin anak. Terus mati trus dari mekanisne pemburuan paus yang sangat hectic dan berat itu, di film nya cuma di tunjukin pemburunya ngambil kek semacam cairan yang diambil dari apanya paus gitu. Katanya si kalo di film cairan yang membawa pada keabadian dan kalo dijual mahal banget nyampe 800an dollar. Nah udah tuh diambil semacam serum doang, cairannya udh dk dapetin, pausnya dibuang lagi ke laut. Jahat banget kannn jahad bnget sii. Ya itu mungkin pernah kejadian di real life. Paus segede itu, yg tingkat reproduksi nya paling rendah se mamalia manapun, malah diburu dan diburunya setengah-setengah. Ya mana tau kan orang cm ngambil lemak/ minyaknya doang. Kalo pun butuh daging ga mungkin se tubuh2 gedenya paus jg di bawa, yaa ntar nasib pausnya sama kek payakan, sirip sebelahnya udah hilang. Di jual dapet untung banyak. Ya pokonya dari avatar 2 ini aku jadi belajar tentang pemburuan paus. Walau inti ceritanya sebenernya ga disitu si. Tapi aku cukup nge spoiler sampe pausnya aja. Selengkapnya nonton aja wkwk
“Tidak perlu menyesal dengan keputusan yang kamu ambil, jalani saja apa yang sudah menjadi pilihanmu. Kamu tahu? Jika seseorang sudah yakin dengan pilihannya, ia tidak akan menyesal meski berkali-kali menengok masa lalunya”
—
Mungkin kamu kehilangan kebahagiaan yang dulu sempat ada, entah pertemanan, separuh hati, bahkan mungkin seseorang yang sangat kamu sayangi. Tapi, untuk apa meratapi pilihan yang sudah harus dijalani?
Jadikan saja pelajaran dan peringatan, agar jika kesempatan untuk memilih, kamu akan lebih baik lagi mengambil keputusan. Pilihlah mana yang lebuh banyak kebaikannya dan sedikit keburukannya, yang lebih bisa rela kamu menjalaninya daripada terpaksa yang berujung penyesalan.
Akhirnya kita tiba di ujung jalan yang bersimpang. Dalam genggaman tangan yang merenggang kebingungan muncul sebagai penentu akhir. Jalan kita tak berbeda, hanya rambu-rambu yang belum padu tuk memberi restu.
@penaalmujahidah
Bukan karena jauhnya jarak atau berbedanya frekuensi yang membuat kita belum bisa bersatu. Tapi karena restu yang belum sampai pada titik temu.
@midnight-thought-and-daydreaming
Aku mendamba pertemuan, sedang engkau menginginkan perpisahan
Kita bercakap tentang kehilangan, serupa takdir yang dituliskan
Seolah menggariskan temu yang berakhir semu tanpa ada restu
Keraguan sudah menemukan jawaban, memang kita sama-sama bukan pelabuhan.
@nadilahzahra
Betapa beruntungnya diriku saat ini bisa mengenal orang sepertimu. Betapa bersyukurnya diriku saat ini kita masih bisa saling berkomunikasi dengan mudahnya. Berharap kita bisa lebih dari ini. Apa kau juga ingin? Tetapi mengapa saat ku coba memandang masa depan, aku mulai menyerah. Keraguanku membesar saat yang kubayangkan hanyalah penolakan yang tak merestui kita.
@kanal-imaji
Tak apa, biar begini saja.
Segala lara akan kucoba dekap dengan ikhlas asal Engkau bersamaku, ya Rabb.
@amalia-nurul
Aku hanya ingin memilih apa yang menurut kata hatiku baik untukku. Namun kadang orangtua tak sependapat dengan apa yang dipikirkan. Wahai diriku, cobalah mengerti, dan tenangkan dirimu, jangan sampai emosi menguasai diri. Restu orangtua adalah hal utama yang perlu kamu raih. Jangan ada kata tak ridha dari orangtuamu. Beranilah mengambil keputusan yang tak pernah kamu duga sebelumnya, yakni memilih apa yang menjadi sumber kebencianmu. Yang saat ini perlu kamu ingat adalah kamu harus bersabar dengan apa yang kamu benci untuk mendapatkan apa yang kamu sukai.
@dhia story
Jika kau memang sayang padaku
maka, datanglah ke rumahku
mintahlah restu kedua orangtuaku
dan katakan bahwa kau siap melamar ku
jika kita di takdirkan untuk bersama, pastilah nanti
kita akan menjadi satu
@desyumi
Pangeran itu datang bertamu kerumah tuan putri. Ia membawa pundi-pundi harapan. Dengan berani ia mengutarakan niat baiknya di depan orangtua putrinya. Meminta izin tuk menjadi pasangan anaknya dan meminta izin tuk menjadi menantunya.
@penanggalluka
Kamu benar, hidup kadang tidak mudah. Sesuatu tidak selalu berjalan sesuai keinginan. Kadang ada satu kali kita pernah membenci diri sendiri bahkan disaat orang lain memilih mencintai. Aku percaya takdir. Semua yang terjadi, dan berhenti. Semua yang dimulai dan berakhir. Semua yang bertemu dan berpisah. Apapun yang membuat ku dan kamu bertahan bahkan mampu melepaskan, mungkin belum cukup, dan yang kita tahu semesta belum menetapkan restu.
@irapurwitas
Aku tidak menyerah, sungguh. Hanya berpasrah pada takdir yang nanti entah akan membawaku kepadamu atau tidak.
Aku tengah mengusahakannya, coba untuk menggapai restu-Nya yang rasanya masih jauh dari jangkauanku, satu-satunya yang bisa kian mendekatkan dengannya adalah doa. Semoga dengan begitu, restu-Nya bisa ku dapati, yang pada akhirnya kan membawaku menujumu.
@kisah-desember
Terbentang dalam luasnya mayapada, ada saja anak manusia yang begitu memaksa Tuhan dan semesta. Berkilah mengatasnamakan rasa, yang entah benar iya atau hanya fatamorgana.
Begitu bergelora yakin-nya bahagia akan didekap, lalai pula bahwa ketidakrelaan dua insan menjadi ketidakridhaan Tuhan.
Doaku, semoga Rabb-ku dan Rabb-mu memberi restu.